Senin, 16 September 2013

Wakil Bupati Menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Komunitas Intelijen Daerah Tahun 2013 (RAKORMAS KOMINDA) Di Jakarta

Jakarta. Pembukaan acara Rakornas Tahun 2013 langsung oleh Menteri Dalam Negeri Gumawan Fauzi dengan Thema “OPTIMALISASI PERAN KOMINDA DALAM MENSUKSESKAN PEMILU 2014” sekaligus memberi arahan telah di terbitkannya Impres Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2013 yang di titik beratkan pada Penanganan Konflik Sosial dan Terorisme, di mana KOMINDA harus menyikapinya dengan langkah-langkah yang lebih Responsip, Profesional, Tuntas dan Sinergis sekaligus memberi petunjuk agar :   


a.    Para Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagai Ketua Tim terpadu di tingkat Daerah untuk menyusun rencana aksi terpadu penanganan gangguan Keamanan dalam Negeri di Daerahnya dengan berpedoman pada rencana aksi terpadu Nasional.
b.    Mengkoordinasikan pelaksanaan peningkatan efektivitas penanganan gangguan keamanan dalam Negeri di Daerahnya
c.    Segera memberi penjelasan kepada publik mengenai terjadinya gangguan keamanan dalam Negeri di Daerahnya sebagai akibat konflik Sosial dan Terorisme serta perkembangan penanganannya.
d.    Melaporkan pelaksanaan nya kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

2.    Disamping itu Badan Intelijen Keamanan Politik (BAIN TELKAM POLRI) dengan Materi antara lain :

I.      PAM PEMILU 2014
·      Tugas Pokok  
Polri dengan di dukung oleh TNI, Instansi terkait dan Mitra Kamtibmas lainnya mengelar Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi “MANTAP BRATA-2014”, dalam rangka Pam tahap inti pelaksana Pemilu  Tahun 2014 selama 224 hari mulai dari “Kampanye, Masa Tenang, Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara, Pemilu Legislatif dan Pres/Wapres putaran pertama dan putaran kedua sampai penetapan hasil pemilu, penetapan kursi dan Calon, Pengucapan Sumpah Janji/Pelantikan anggota DPR, DPD dan DPRD serta pelantikan Pres/Wapres” dengan mengedepankan giat Pre-entif dan Preventif di dukung intelijen dan Gak-Kum sehingga terwujud situasi Kamtibmas yang kondusif.

·      Tujuan Operasi
Menjamin rasa aman para Penyelenggara  dan Peserta Pemilu 2014 serta masyarakat dapat hadir ke TPS untuk menggunakan Hak Pilihnya dengan tenang dan terbebas dari rasa takut akan ancaman dalm bentuk apapun.

II.    PERAN INTELIJEN NEGARA DALAM PAM PEMILU 2014
-       Sebagai Koordinator unsur – unsur Intelijen Negara (yang terdiri dari BIN, Kesbanglinmas Depdagri, BAIS, BIK, Intel Kejaksaan dan Intel dari Instansi lainnya.)
-       Para pengemban fungsi Intelijen Negara secara Sinergis melaksanakan deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman Pemilu 2014 dan ancaman lainnya yang dapat mengganggu  keselamatan dan keutuhan NKRI
-       Intelijen Polri (BIK) beserta jajarannya tergabung dalam Satgas Deteksi OPS Mantap Brata 2014 dengan tugas melaksanakan giat Intelijen meliputi Lidik, PAM, GAL, dengan langkah – langkah Deteksi, Identifikasi dan penilaian dalam rangka penajaman target PAM guna antisipasi kemungkinan adanya pihak – pihak yang akan menggangu pelaksanaan  rangkaian giat Pemilu 2014 di seluruh Indonesia.

III.      KESIMPULAN
-       Secara umum SIT KAMTIBMAS jelang Pemilu 2014 retalif  aman dan kondusif.
-       Perkembangan Lingsatra berpotensi mempengaruhi stabilitas Pol dan Kamdagri.
-       Suhu Politik menjelang penyelenggaraan Pemilu 2014 cenderung meningkat sejalan dengan Intensitas dan frekwensi giat Parpol peserta Pemilu.
-       Pelaksanaan Pemilukada 2013 yang telah berlangsung di beberapa Daerah berjalan aman dan lancar walaupun ada beberapa Daerah yang mengalami gangguan yang bersifat Anarkis.
-       Prediksi kerawanan Pemilu jika tidak di kelola dengan baik dapat berkembang menjadi GUAN KAMTIBMAS, sehingga perlu memantapkan Sinergitas penyelenggara Intelijen Negara dalam mengantisipasi segala bentuk ancaman yang dapat ganggu penyelenggaraan Pemilu 2014.

IV.     SARAN
-     Agar tetap menjaga Netralitas Polri  dan TNI dalam pelaksanaan Pemilu 2014
-     Perlu pemantapan Implementasi Inpres Nomor 2 Tahun 2013 tentang penanganan konflik sosial secara konsisten dan terukur.
-     Perlu peningkatan kewaspadaan aparat Intelijen Negara dengan melaksanakan Sistem Deteksi dan Early Warning sesuai dengan Undang – undang dan Permendagri Nomor 16 Tahun 2012

3.        Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri (HANKAM) Bapak Mayjen TNI Erfi Triassunu, menyampaikan paparan dengan thema “OPTIMALISASI PERAN KOMINDA DALAM MENYUKSESKAN PEMILU 2014”  dengan menyampaikan Identifikasi Kondisi Keamanan Nasioanl (KOMNAS) menjelang Pemilu 2014, antara lain :

I)     BIDANG IDEOLOGI
a.    Kalangan Ikatan Islam Keras (IGARAS) gencar Kampanyekan Syari’at Islam
b.    New Left menuntut Rehabilitasi dan Kompensasi Negara atas pelanggaran HAM Berat pada peristiwa 1965
c.    Wacana untuk kembali ke UUD 1945 atau Amandemen
d.    Separatis Papua gencar lakukan Propaganda dan mencari dukungan Internasional.

II)   BIDANG POLITIK
a.    Wacana Capres 2014 bergulir terlalu dini
b.    Penanganan kasusu Korupsi terkesan lamban
c.    Tidak ada kekuatan Politik yang Mayoritas
d.    Ketidakpuasan massa terhadap Parpol akibat kurang terwakili
e.    Munculnya tokoh – tokoh yang promosikan diri
f.     Indikasi krisis Kader di tubuh Parpol
g.    Turunnya kepercayaan Publik terhadap KPU
h.    Belum tuntasnya penyelesaian Kasus Besar
i.      Rendahnya partisipasi Politik

III)      BIDANG EKONOMI
a.    Kontruksi Ekonomi Nasional banyak mendapat kritik karena di nilai lebih memihak kepada pemilik Modal
b.    Pertumbuhan Ekonomi tidak diikuti pemerataan kesejahteraan
c.    Aspirasi menuntut Keadilan Sosial Ekonomi


d.    Situasi Perekonomian Nasional akan dipengaruhi kebijakan Subsidi Energi dan penanganan gejolak perburuhan
e.    Nilai tukar rupiah mencapai Rp. 11.700,- per US$

IV)     BIDANG SOSBUD
a.      Rendahnya toleransi antar Umat Beragama
b.      Problem pembangunan tempat Ibadah
c.       Kohesi Sosial terkesan melonggar
d.      Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba
e.      Perkembangan Teknologi informasi yang pesat
f.        Belum optimalnya upaya penegakan Hukum
g.      Konflik Agraria

V)  BIDANG HANKAM
a.      Ancaman Terorisme
b.      Separatis Papua
c.       Lambang dan Bendera Provinsi Aceh
d.      Gerakan FKM/RMS
e.      Ancaman di Perbatasan Laut, Darat dan Pulau terluar
f.        Ancaman Asimetris (Non Konvensional)

VI)     HAMBATAN
a.      Kecendrungan Ego Sektoral Intel
b.      Konflik antara Kepala Daerah dengan Wakil Kepala Daerah
c.       Kepala Daerah jarang di tempat tugas
d.      Kurangnya respon Kepala Daerah atau Instansi – instansi Teknis terhadap informasi yang di sampaikan oleh Kominda
e.      Permasalahan Akurasi DPT
f.        Sengketa Pemilukada
g.      Konflik akibat Sengketa Agraria

4.        Paparan oleh Bapak Sekretaris Dirjen KesbangPol Deputi dalam Negeri dengan paparan antara lain :
Peran Pemda dalam Penanganan Konflik sesuai dengan Permendagri Nomor 27 Tahun 2013 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 330/3757/SJ/2013, termasuk Rencana Aksi Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan Impres Nomor 2 Tahun 2013 untuk di tampung pada APBD Kabupaten/Kota pada P.APBD 2013 atau APBD 2014 dengan mempedomani semua ketentuan yang di tetapkan

Tidak ada komentar: