Minggu, 11 Desember 2011

WAKIL BUPATI LABUHANBATU UTARA MENGHADIRI RAPAT PARIPURNA DPRD LABUHANBATU UTARA


Aekkanopan, Wakil Bupati Labuhanbatu Utara menghadiri Rapat Paripurna Penyampaian Nota Pengantar Rancangan KUA dan PPAS untuk R.APBD TA. 2012 di Ruang Rapat Kantor DPRD Kabupaten Labuhanbatu Utara sesuai dengan hasil Rapat BANMUS DPRD tanggal 07 Desember 2011 tentang penjadwalan Pembahasan KUA dan PPAS. Dalam Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Labuhanbatu Utara, Ketua DPRD, Wakil Ketua DPRD, Seluruh SKPD se-Labuhanbatu Utara serta Para Anggota DPRD Yang terhormat. dalam Rapat Paripurna tersebut Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara mempriritaskan pembangunan di bidang :
  1. Bidang Pendidikan
  2. Bidang Kesehatan 
  3. Bidang Infrastruktur 
  4. Bidang Ekonomi Kerakyatan 
  5. Bidang Aparatur Desa dan Infrastruktur Desa
APBD merupakan suatu rumusan dalam rangka menjalankan program Pemerintahan maka dalam hal ini Bupati Berharap kepada seluruh Anggota DPRD Labuhanbatu Utara memberikan dukungan atau motivasi sesuai dengan Visi dan Misi kami selaku Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada yang lalu serta kami berharap kita memiliki kesamaan persepsi dalam membangun Kabupaten Labuhanbatu Utara kedepan yang lebih baik.

ARAHAN DAN BIMBINGAN H. MINAN PASARIBU, SH.MM PADA APEL GABUNGAN

Wakil Bupati Labuhanbatu Utara (H. Minan Pasaribu, SH.MM) selaku pembina Apel Gabungan di Lapangan Kantor Bupati Kabupaten Labuhanbatu Utara. dalam arahan dan bimbingannya, kemampuan membaca (reading Literacy) anak-anak Indonesia sangat rendah bila dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya, bahkan dalam kawasan ASEAN sekalipu. IEA pada tahun 1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca murid-murid Sekolah Dasar kelas IV pada 30 Negara di dunia menyimpulkan bahwa Indonesia menempati Urutan Ke 29 setingkat di atas Venezuela yang menempati peringkat terakhir pada urutan ke 30.
Data diatas relevan dengan hasil studi dari Vincent Grennary yang dikutip oleh World Bank sebuah laporan pendidikan "Education In Indonesia From Cricis To Recovery" tahun 1998. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca anak-anak kelas IV Sekolah Dasar kita hanya mampu meraih kedudukan paling akhir dengan nailai 51,7 serta Singapura  dengan nilai 74,0 dan Hongkong memperoleh 75,7, Apabila rendahnya minat dan kemampuan membaca masyarakat kita sebagaimana terwakili oleh anak-anak dalam beberapa penelitian diatas. maka dalam persaingan global kita akan selalu ketinggalan dengan sesama negara berkembang apalagi dengan Negara-negara maju lainnya, kita