Selasa, 15 Maret 2011

Profil Tiga Kabupaten

Kabupaten Labuhanbatu

              Kabupaten Labuhanbatu bermottokan : Ika Bina En Pabolo. Ibu kota Kabupaten Labuhanbatu yaitu Rantauprapat. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.323 km² 922,31 Ha (sebelum pemekaran). Pembagian administratif Pemerintahan sebelum dimekarkan 22 kecamatan, Kelurahan : 33, Desa : 209. Kabupaten ini kini dipimpin Bupati HT Milwan. Peta Kabupaten Labuhanbatu Sebelum Dimekarkan.
Kabupaten Labuhanbatu sebelum dimekarkan secara geografi terletak pada : 1047 – 2041 LU, 99041 – 100017 BUJUR TIMUR. Kabupaten ini memiliki batas wilayah (sebelum dimekarkan) sebelah Utara : sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Asahan & Selat Malaka. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Sebelah Timur : Provinsi Riau. Sebelah Barat : Kabupaten Toba Samosir dan Tapanuli Utara.
Setelah Dimekarkan Kabupaten Labuhanbatu kini memiliki luas wilayah : 2.562,01 KM2 (25.201 Ha). Dan batas wilayah kini menjadi, sebelah utara : berbatas dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara & Selat Malaka. Sebelah Selatan : Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sebelah Timur : Kabupaten Labuhanbatu Selatan & Provinsi Riau. Sebelah Barat : Kabupaten Tapanuli Selatan/Padang Lawas Utara.
Sejarah Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu
Kabupaten Labuhanbatu, pada zaman sebelum penjajahan Belanda terdiri dari empat Kerajaan atau Kesultanan yang pemerintahannya dipimpin oleh Raja atau Sultan. Kerajaan atau kesultanan tersebut, yaitu : kesultanan kualuh berkedudukan di Tanjung Pasir, kesultanan Bilah di Negeri lama, Kesultanan Panai di Labuhan Bilik dan Kesultanan Kota Pinang di Kota Pinang. Di antara keempat kerajaan itu, kesultanan Kota Pinang, Bilah dan Pane berasal dari satu keturunan di Pagar Ruyung (Minangkabau), sedangkan kesultanan Kualuh berasal dari Asahan.
Pada tahun 1862, kesatuan Belanda berada dibawah pimpinan Bevel Hebber masuk ke Labuhanbatu melalui sungai Barumun, di sebelah hulu kota Labuhan Bilik sekarang dan membuat pendaratan dari beton (batu). Pendaratan Belanda itu berkembang menjadi pelabuhan dan kemudian disebut pelabuhan Batu, yang sering diucapkan menjadi labuhanbatu. Itulah cikal bakal nama Kabupaten Labuhanbatu sekarang.
Pada tanggal 13 Maret 1945, pasukan ke 25 Jepang di bawah komando Jenderal Tomoyuki Yamasihuta menyerbu Sumatera Utara dan bergerak menuju Rantauprapat yang merupakan pusat pemerintahan Belanda di Labuhanbatu.
Setelah Kekalahan Jepang terhadap tentara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 yang memberikan momentum kepada Bangsa Indonesia untuk memperoklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka di Sumatera Utara dibentuklah Komite Nasional Daerah diberbagai daerah termasuk di Labuhanbatu. Melalui keputusan Komite Nasional Daerah Labuhanbatu pada tanggal 17 Oktober 1945 dibentuklah pemerintahan di Kabupaten Labuhanbatu.
Dalam perkembangan berikutnya, Komite Nasional Daerah Keresidenan Sumatera Timur menetapkan Labuhanbatu sebagai salah satu Kabupaten di Sumatera Utara, dipimpin Gose Gautama sebagai Bupati pertama, yang membawahi empat kewedanaan yaitu : kewedanaan Kualuh Leidong, Kewedanaan Kota Pinang, Kewedanaan Bilah, Kewedanaan Panai.
Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah TK II Kabupaten Labuhanbatu Nomor 08 Tahun 1998, bahwa tanggal 17 Oktober ditetapkan sebagai Hari Jadi Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu (Lembaran daerah Kabupaten Daerah TK II Labuhanbatu Nomor 11 Tahun 1998 seri D Nomor 4).
Seiring dengan berkembangnya Daerah Otonomi baru di era reformasi, melalui UU Nomor 32 dan UU Nomor 33 Tahun 2008, Kabupaten Labuhanbatu dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten, yaitu Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Kabupaten Labuhanbatu Utara
               Kabupaten Labuhanbatu Utara atau yang sering disingkat “Labura” adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya adalah Aek Kanopan, Kualuh Hulu. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2008, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Labuhanbatu.
Peta Kabupaten Labuhanbatu Utara
Struktur Pemerintahan terdiri dari : 8 Kecamatan, terdiri 1. Aek Kuo, 2. Aek Natas, 3. Kualuh Hilir, 4. Kualuh Hulu, 5. Kualuh Leidong, 6. Kualuh Selatan, 7. Marbau, 8. Nasembilan-sepuluh.
Kabupaten ini memiliki motto : : Basimpul Kuat Babontuk Elok. Ibu kota Kabupaten Labuhanbatu Utara : Aekkanopan. Luas kabupaten ini 3.571 km². Jumlah penduduk 323.740 jiwa, dengan tingkat kepadatan 91 jiwa/km². Kabupaten Labuhanbatu kini dipimpin Penjabat Bupati Drs. H. Asrin Naim.

Kabupaten Labuhanbatu Selatan

                 Kabupaten Labuhanbatu Selatan atau disebut juga dengan Labusel. Kabupaten ini memiliki motto : Bijak Berkata Santun Berkarya. Ibu kota Kabupaten Labuhanbatu Selatan yaitu : Kota Pinang.
Peta Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Luas Kabupaten Labuhanbatu Selatan, 3.596 km². Penduduk yang mendimi kabupaten ini berjumlah 250.173 jiwa, dengan tingkat kepadatan 70 jiwa/km². Pembagian administratif Pemerintahan, terdiri dari Kecamatan 5, Desa/kelurahan …..
Sedangkan Dasar hukum pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, yaitu Undang-undang No 22 Tahun 2008 tertanggal 21 Juli 2008. Kabupaten ini kini dipimpin Penjabat Bupati Ir. Hj. Sabrina, M.Si.

1 komentar:

winzCyber mengatakan...

assalaamua'alaikum.
blogwalking.
sejarah-labuhanbatu.blogspot.com